Cari Blog Ini

Sabtu, 26 Januari 2019

Peran Pemuda dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia nya , sehinga dengan rahmat dan karunia nya itu penulis dapat menyelesaikan  penulisan karya ilmiah yang berjudul “Peran Pemuda dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi” sebagai salah satu tugas kuliah mata pelajaran Soft Skill .
Karya ilmiah ini penulis selesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak . Maka dengan segala kerendahan hati penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada :
1.    Alah S.W.t
2.    Kedua orang tua yang telah memberikan doa untuk menyelesaikan karya ilmiah ini
Segala kritik dan sarana sangat penulis harapkan , semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi setiap orang .

Padang, 20Januari 2018


Penulis






DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... .................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ................................................................................................................... ii
BAB I      PENDAHULUAN                                  1
A.     Latar Belakang............................................................................................... ............................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................................... ............................................................................................. 5
C.    Tujuan Penulisan...................................................................................   5
D.    Manfaat Penulisan.................................................................................   6
E.    Metode Penulisan..................................................................................   6
BAB II     ISI                                  7
A.     Pengertian Pemuda.............................................................................................. ............................................................................................ 7
B.     Pengertian Demokrasi.............................................................................................. .......................................................................................... 11
C.     Pengertian Kualitas Demokrasi.............................................................................................. .......................................................................................... 14
D.     Peran Pemuda dalam Kualitas Demokrasi.............................................................................................. .......................................................................................... 15
E.     Cara Meningkatkan Kualitas Demokrasi.............................................................................................. .......................................................................................... 19

BAB V     KESIMPULAN DAN SARAN                                  23
DAFTAR PUTAKA..................................................................................................................... ................................................................................................................. 24




BAB I
PENDAHULUAN
1.     Latar Belakang
Bicara soal demokrasi sepertinya tidak akan pernah usai. Melihat kembali sejarah, demokrasi berasal dari bahasa Yunani ’demokratia’ yang artinya kekuasaan rakyat yang dibentuk dari dua suku kata ’demos’ (rakyat) dan ’kratos’ (kekuasaan) merujuk pada sistem politik yang muncul pada abad pertengahan di Athena, Yunani setelah terjadi revolusi rakyat. Sejak saat itu kata atau istilah ’Demokrasi” sering sekali digunakan. Berbicara mengenai dan mengupas demokrasi adalah mendiskusikan hal hal yang berhubungan dengan kekuasaan, atau lebih tepatnya pengelolaan serta tata kelola kekuasaan secara beradab sebagai manusia. Menurut Wikipedia Demokrasi adalah sistem manajemen kekuasaan yang dilandasi oleh nilai-nilai dan etika serta peradaban yang menghargai martabat manusia. Dalam proses demokrasi disebutkan pula bagaimana menjaga proses demokratisasi adalah memahami secara benar hak-hak yang dimiliki, menjaga hak-hak itu agar siapapun menghormatinya, melawan siapapun yang berusaha melanggar hak-hak itu. Sehingga Demokrasi pada dasarnya adalah aturan di dalam sistem politik yang demokratis  agar warga mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan.

Lalu apa hubungannya dengan pemuda? Kalau bicara didalam konteks sejarah Indonesia, peran pemuda sangat besar dalam proses demokrasi. Dengan penuh semangat dan idealis, kaum muda Indonesia pada jaman itu menjadi pelopor kemerdekaan Bangsa Indonesia dan melepaskan negara dari penjajahan. Kemudian sejarah juga mencatat dimulai dari Sumpah Pemuda, peristiwa Malari sampai jatuhnya Orde Baru semua karena campur tangan pemuda. Dengan latar belakang tersebut, maka pemuda sebagai aset bangsa dan sebagai pilar kekuatan transformasi, akan memainkan peran dan partisipasi politik secara nyata di dalam suatu negara. Sebenarnya fungsi pemuda adalah sebagai kontrol sosial terhadap suatu demokrasi. Pemuda harus mampu memegang peran strategis untuk ikut terlibat dalam proses demokrasi yang menjunjung tinggi nilai nilai keadilan dan kesetaraan.

Sepertinya hal diatas menjadi semangat yang dibawa dalam acara dialog tentang Demokrasi dan Selingan Musik Jazz bertema “Demokrasi untuk Kaum Muda”  kerjsama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Yayasan BaKTI yang diadakan hari Senin, tanggal 21 Februari 2010 di Backyard Yayasan BaKTI, Jl. Dr. Soetomo No. 26 Makassar. Dalam acara dialog ini Demokrasi dianggap sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.  Demokrasi juga selalu menyampaikan pesan harmonisasi, penghargaan dan kesetaraan. Sebagai pengantar musik jazz adalah salah satu music yang selalu mengutamakan harmoni dalam penyampaiannya dan digandrungi oleh kalangan dari berbagai lapisan, menjadi sarana yang efektif menyampaikan kampanye dan semangat demokrasi kepada masyarakat.  Dan pemuda sebagai calon pemimpin bangsa masa depan perlu mendapat pemahaman yang baik tentang arti demokrasi dan penerapannya dalam masyarakat. Acara dialog ini tetap mengusung tema besar yang diusung oleh Yayasan BaKTI, yaitu ”Berbagi untuk Perubahan”, dengan melakukan dialog dan diskusi adalah salah satu cara untuk saling berbagi pengetahuan dan diharapkan adanya perubahan bagi peserta yang mengikuti acara tersebut. Kegiatan dialog ini juga disiarkan secara langsung di Radio Mercurius Top FM pada pukul 19.30-22.00.

Ada tiga narasumber yang hadir berbicara dalam acara dialog ini. Ada akademi dan budayawan Alwy Rahman, penggiat Demokrasi Bapak Idrus Taba dan mewakili kaum muda adalah Irfan AB (Wakil Ketua KNPI Sulawesi Selatan). Menurut Idrus Taba, demokrasi perlu dipahami secara filososif, karena demokrasi itu ada hubungannya dengan kekuasaan. Jadi demokrasi itu adalah sebuah manajemen tatakelola kekuasaan yang beradab, satu sisi sangat mempesona tapi dilainnya sangat mencemaskan dan menakutkan. Lanjut menurut Pak Idrus, bahwa sebenarnya demokrasi sebenarnya adalah suatu sistem yang buruk, namun demokrasi adalah sistem yang terbaik diantara sistem yang buruk. Bicara mengenai tata kelola kekuasaan berarti berbicara bagaimana mengelola kekuasaan itu. Kekuasaan menurut pepatah Cina seperti menunggang macan, pada awalnya kita yang mengendalikan macan tapi pada akhirnya kita yang dikendalikan oleh macan itu. Maka manusia berusaha mencari bagaimana mengelola kekuasaan itu. Sudah banyak model yang dikembangkan, seperti model kekuasaan militer dan monarki,  manusia mencoba mencari sistem yang paling baik, yang beradab, bermartabat, menghargai harkat kemanusian, menjunjung tinggi nilai keadilan, hak asasi manusia, menghargai prinsip prinsip keberagaman dan seterusnya. Pada akhirnya dipilih sistem demokrasi. Sistem demokrasi memungkinkan manusia untuk mengoreksi ketika terjadi kesalahan-kesalahan. Idrus Taba juga menggambarkan bahwa peranan pemuda dalam demokrasi bisa dilihat dari sejarah dan revolusi peradaban dunia. Dilihat dari sejarah Indonesia, bagaimana pemuda melakukan perubahan dan revolusi dari jaman Budi Utomo, Sumpah Pemuda, demokrasi jalanan sampai Malari. Pemuda seharusnya berada di wilayah atau ranah pemikiran yang memberikan pencerahan terhadap praktik-praktik demokrasi yang membangun bukan merusak.

Berbeda halnya dengan Irfan AB yang mewakili suara dari kaum muda. Irfan menyoroti pendidikan demokrasi yang kurang pada saat ini. Dia melihat bahwa demokrasi bukan hanya sebagai suatu sistem saja, tetapi merupakan sebuah pendekatan sikap, perilaku dan paham. Usia muda adalah usia strategis untuk membicarakan demokrasi dan dasar untuk meletakkan nilai-nilai demokrasi itu pada kaum muda. Irfan melihat ada sesuatu yang salah dalam pendidikan demokrasi di kampus. Dia melihat carut marut demokrasi yang ada di Indonesia dikarenakan aktor-aktor politik adalah produk pemuda dimasa lalu yang tidak pernah belajar demokrasi. Sehingga pendidikan demokrasi di Indonesia selama puluhan tahun memang tidak ada. Riset World Bank yang berjudul ”Development and Next Generation” menyatakan bahwa hari ini jumlah kaum muda di dunia adalah 1,3 milyar dan itu adalah jumlah yang paling besar sepanjang sejarah populasi dunia. Menurut riset tersebut, yang paling strategis yang dilakukan hari ini oleh negara-negara di dunia adalah melakukan investasi kepada kaum muda. Disimpulkan bahwa kaum muda bisa dibentuk dalam iklim demokrasi. Irfan juga menyoroti kekerasan yang sering terjadi pada saat mahasiswa melakukan demonstrasi. Dia melihat bahwa ada kesalahan dalam pendidikan demokrasi di kampus. Seharusnya pemuda melahirkan banyak pemikiran-pemikiran yang membawa harapan dan inspirasi baru.

Akademisi sekaligus budayawan Alwi Rachman melihat dari sisi yang berbeda. Dia melihat dari sejarah, yang menurut Pak Alwi, demokrasi adalah hasil refleksi dan spiritualitas tatanan. Jadi ingatan sejarah perlu dirawat didalam melihat dan mengingat perjalanan demokrasi, agar kita tidak terjerumus memandang demokrasi adalah segalanya atau demokrasi adalah bagian dari taktik jahat dari sebuah tatanan. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah demokrasi itu identik dengan pemuda atau apakah pemuda pantas ditempatkan dalam dekorasi yang nyata atau juga pemuda harus ditempatkan dalam cita cita demokrasi atau pemuda bermain dalam meta demokrasi. Bicara demokrasi selalu ada hubungannya dengan politik. Politik adalah suatu yang nyata berbeda dengan politik sebagai cita-cita, diantara dua hal tersebut ditengahi oleh meta politik. Demokrasi adalah inspirasi bukan soal soal aspirasi. Maka bila pemuda ingin dilihat dalam perspektif kedepan, kaum muda harus masuk dalam meta politik bukan politik nyata. Hal itu adalah salah satu jembatan untuk mengantarkan pemuda ke cita cita politik  Salah satu caranya adalah pemuda menjadi bagian dalam prakarsa plasma-plasma politik.

Sekali lagi mengulas demokrasi selalu panjang dan tidak pernah usai. Diskusi kembali dimulai pada saat sesi tanya jawab dimulai. Namun bila berbicara demokrasi dengan konteks Indonesia seharusnya semua tidak lupa dengan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan yang berdasarkan nilai-nilai idealisme kebangsaan yang terinspirasikan dari falsafah Pancasila dan Undang-undang dasar 1945. Pemuda seharusnya selalu memberikan inspirasi dalam demokrasi

2.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain:
a)     Apakah yang dimaksud dengan pengertian pemuda?
b)    Apakah yang di maksud dengan pengertian demokrasi?
c)     Apakah yang imaksud dengan kualitas demokrasi?
d)    Apakah hubungan antara kualitas demokrasi dengan pemuda?
e)     Apakah peran pemuda?


3.     Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut
a)     Menerangkan mengenai pengertian demokrasi dan oemuda
b)    Memamparkan mengenai fakta-fakta peran pemuda
c)     Mengungkap hal-hal yang mempengaruhi kualitas demokrasi
d)    Menerangkan hubungan antara permuda dan demokrasi
e)     Memaparkan cara-cara meninkatan kualitas demokrasi


4.     Manfaat Penulisan
a)     Karya tulis dapat digunakan untuk menambah wawasan pembaca.
b)    Untuk mengetahui dan memahami apakah peran pemuda dalam demokrasi.
c)     Untuk mengetahui dan mengerti mengenai fakta-fakta peran pemuda
d)    Untuk mengetahui dan memahami hal hal yang mempengaruhi kualitas demokrasi
e)     Untuk mengetahui hubungan antara pemuda dan demokrasi
f)     Untuk mengetahui cara meningkatkan kualitas demokrasi


5.     Metode Penulisan
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode kepustakaan dengan cara membaca artikel – artikel yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam karya ilmiah ini.



BAB II
ISI
A.    Pemuda
Definisi yang pertama, Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Secara internasional, WHO menyebut sebagai” young people” dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut ”adolescenea” atau remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.

     Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun. Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda ini disebut dengan semangat pembaharu.

     Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi muda dan kaum muda. Seringkali terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum muda memiliki definisi beragam. Definisi tentang pemuda di atas lebih pada definisi teknis berdasarkan kategori usia sedangkan definisi lainnya lebih fleksibel. Dimana pemuda/ generasi muda/kaum muda adalah mereka yang memiliki semangat pembaharu dan progresif.
PEMUDA SEBAGAI WARGA NEGARA
                 I.         Negara organisasi terbesar pada suatu bangsa berpengaruh terhadap warganya warga Negara. Dituntut untuk patuh, berdisiplin, berpartisipasi dalam hidup bernegara.
               II.         Negara menjamin hak-hak warga Negara sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
             III.         Hukum, peraturan, perundang-undangan Negara yang berlaku, mengikat setiap warga Negara dewasa.
            IV.          mahasiswa sebagai warga Negara harus paham hokum pidana.

PERANAN DAN FUNGSI PEMUDA DALAM DEMOKRASI

            Mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa. Roda sejarah demokrasi selalu menyertakan pemuda sebagai pelopor, penggerak, bahkan sebagai pengambil keputusan. Hal tersebut tela h terjadi di berbagai negara di dunia, baik di Timur maupun di Barat.
Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.

Dalam hal ini, secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu
1)    sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
2)    sebagai agen perubahan (agent of change)
3)    sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)

Pemuda dituntut untuk berperan lebih, tidak hanya bertanggung jawab sebagai kaum akademis, tetapi diluar itu wajib memikirkan dan mengembang tujuan bangsa. Dalam hal ini keterpaduan nilai-nilai moralitas dan intelektualitas sangat diperlukan demi berjalannya peran mahasiswa dalam dunia kampusnya untuk dapat menciptakan sebuah kondisi kehidupan kampusyang harmonis serta juga kehidupan diluar kampus.

Peran dan fungsi
pemuda dapat ditunjukkan :
·       Secara santun tanpa mengurangi esensi dan agenda yang diperjuangkan.
·       Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi, harus tetap tertanam dalam jiwa setiap pemuda.
·       Sikap kritis harus tetap ada dalam diri pemuda, sebagai agen pengendali untuk mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan.

Dengan begitu, pemuda tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan solidaritas kerakyatan
Menurut Arbi Sanit ada empat faktor pendorong bagi peningkatan peranan
pemuda dalam kehidupan demokrasi.

1)    sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, pemuda mempunyai horison yang luas diantara masyarakat.
2)    sebagai kelompok masyarakat yang paling lama menduduki bangku sekolah, sampai di universitas mahasiswa telah mengalami proses sosialisasi politik yang terpanjang diantara angkatan muda.
3)    kehidupan kampus membentuk gaya hidup yang unik di kalangan mahasiswa. Di Universitas, mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, suku, bahasa dan agama terjalin dalam kegiatan kampus sehari-hari.
4)    Pemuda sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise dalam masyarakat dengan sendirinya merupakan elit di dalam kalangan angkatan muda.

Pada saat generasi yang memimpin bangsa ini sudah mulai berguguran pada saat itulah kita yang akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan bangsa ini. Namun apabila hari ini ternyata kita tidak berusaha mambangun diri kita sendiri apakah mungkin kita kan membangun bangsa ini suatu saat nanti?

Jawabannya ada pada diri anda masing-masing .
Kemampuan yang harus dimiliki seorang mahasiswa.
1)    Soft skill (Kemampuan Kepribadian)

a)     Soft Skill atau kemampuan kepribadian adalah salah satu faktor untuk sukses pada pendidikan yang ditempuh dan juga penentu untuk masa depan seseorang dalam menjalani hidupnya, Karena soft skill hampir 80 % menentukan keberhasilan seseorang.
b)    Kemampuan soft skill yang perlu dimiliki seorang mahasiswa.
•           Manajemen waktu, dan Kepemimpinan (leadership)
•           Tingkat kepercayaan yang tinggi (self confidence)
•           Selera humor yang tinggi (sense of humor)
•           Memiliki keyakinan dalam agama (spiritual capital)




2)    Hard Skill (Kemampuan Intelektual)
Kemampuan intelektual hanya mendukung 20 % dari pencapaian prestasi dan keberhasilan seseorang
Jika kemampuan soft skill ini kita punyai, maka kita akan menjadi orang yang baik di masa depan, sebab saat ini yang terjadi banyak orang yang penting tapi sedikit yang baik..

B.    Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutifyudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.

Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih).

Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan sistem pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal (misal, narapidana atau bekas narapidana).
           
Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.

Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut.
.




  1. Kualitas Demokrasi
Sudah menjadi rahasia umum bahwa di indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi. Dimana sagala kekuasaan berada ditangan rakyat. Karena demokrasi merupakan pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sedangkan pengertian demokrasi menurut H.Harris Soche, demokrasi yaitu suatu sistem pemerintahan rakyat, karena itu kekuasaan pemerintahan melekat pada diri rakyat / orang banyak dan hak bagi  rakyat atau orang banyak yang mempertahankan,  dan mengatur, serta melindungi dari sebuah paksaan dan pemerkosaan orang lain/bahan yang diserahi untuk memerintah. 

Dari pengertian tersebut, bahwa dapat dikatakan bahwa semua kepentingan pemerintah didedikasikan hanya untuk rakyat. Baik itu pemimpin, lembaga - lembaga pemerintahan, DPR, DPRD, dan DPD,  mereka semua hanya menjalankan amanah sebagai perwakilan rakyat dalam menjalankan pemerintahan. Mereka semua merupakan orang - orang yang dipercaya untuk mendapatkan wewenang atas dasar amanah dari rakyat dalam menjalankan pemerintahan. 

Selain indonesia, terdapat beberapa negara yang juga menggunakan sistem pemerintahan demokrasi. Diantaranya, Thailand, jepang, Amerika Serikat, dan Timor Leste. Faktanya, Meskipun demokrasi di indonesia sudah berjalan lebih lama, namun hal ini tidak membuat kualitas demokrasi indonesia berada diatas negara2 tersebut.  Hal ini terbukti dari indeks global demokrasi hasil penelitian majalah ekonomi, rabu(11/3/2015), bahwa indonesia menempati peringkat 53 dari 167 negara. Penilaiannya didasarkan yaitu pertama proses pemilu dan pluralisme. Dari peringkat yang ada, indonesia berada dibawah negara Thailand dan Timor Leste.

Ketua DPR RI, Irman Gusman, mengatakan "tidak masalah jika indonesia berada dibawah negara besar seperti Amerika Serikat. Namun jika indonesia berada dibawah Thailand dan Timor leste, ini sangat memalukan". Hal ini berarti, dalam penilaiannya, pemilu di indonesia belum memumpuni. 

Dari berbagai peristiwa yang terjadi, pemilu yang diadakan 5 tahun sekali selalu mendapatkan  berbagai masalah. Diantaranya yaitu, adanya masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya, kecurangan penghitungan suara, dan adanya kampanye hitam. Semua masalah ini membuat demokrasi di indonesia belum berjalan dengan baik dan menyimpang dari arti sebenarnya apa itu demokrasi.  

Dari hal ini, diharapkan kedepannya masalah - masalah seperti ini tidak akan terulang kembali. Saat pemilu, rakyat seharusnya menggunakan hak pilihnya, perhitungan suara harus dilakukan secara jujur dan terbuka, dan dihilangkannya kampanye hitam. 
Solusi tersebut haruslah dilakukan agar kedepannya rakyat dapat merasakan peran demokrasi di indonesia, pulihnya arti sebenarnya dari demokrasi itu sendiri, dan kualitas demokrasi di indonesia lebih baik lagi supaya pandangan demokrasi indonesia di kancah internasional berada di peringkat atas.
  1. Hubungan Pemuda dengan Demokrasi
Bicara soal demokrasi sepertinya tidak akan pernah usai, Lalu apa hubungannya dengan pemuda? Kalau bicara didalam konteks sejarah Indonesia, peran pemuda sangat besar dalam proses demokrasi. Dengan penuh semangat dan idealis, kaum muda Indonesia pada jaman itu menjadi pelopor kemerdekaan Bangsa Indonesia dan melepaskan negara dari penjajahan. Kemudian sejarah juga mencatat dimulai dari Sumpah Pemuda, peristiwa Malari sampai jatuhnya Orde Baru semua karena campur tangan pemuda. Dengan latar belakang tersebut, maka pemuda sebagai aset bangsa dan sebagai pilar kekuatan transformasi, akan memainkan peran dan partisipasi politik secara nyata di dalam suatu negara. Sebenarnya fungsi pemuda adalah sebagai kontrol sosial terhadap suatu demokrasi. Pemuda harus mampu memegang peran strategis untuk ikut terlibat dalam proses demokrasi yang menjunjung tinggi nilai nilai keadilan dan kesetaraan.
Sepertinya hal diatas menjadi semangat yang dibawa dalam acara dialog tentang Demokrasi dan Selingan Musik Jazz bertema “Demokrasi untuk Kaum Muda”  kerjsama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Yayasan BaKTI yang diadakan hari Senin, tanggal 21 Februari 2010 di Backyard Yayasan BaKTI, Jl. Dr. Soetomo No. 26 Makassar. Dalam acara dialog ini Demokrasi dianggap sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.  Demokrasi juga selalu menyampaikan pesan harmonisasi, penghargaan dan kesetaraan. Sebagai pengantar musik jazz adalah salah satu music yang selalu mengutamakan harmoni dalam penyampaiannya dan digandrungi oleh kalangan dari berbagai lapisan, menjadi sarana yang efektif menyampaikan kampanye dan semangat demokrasi kepada masyarakat.  Dan pemuda sebagai calon pemimpin bangsa masa depan perlu mendapat pemahaman yang baik tentang arti demokrasi dan penerapannya dalam masyarakat. Acara dialog ini tetap mengusung tema besar yang diusung oleh Yayasan BaKTI, yaitu ”Berbagi untuk Perubahan”, dengan melakukan dialog dan diskusi adalah salah satu cara untuk saling berbagi pengetahuan dan diharapkan adanya perubahan bagi peserta yang mengikuti acara tersebut. Kegiatan dialog ini juga disiarkan secara langsung di Radio Mercurius Top FM pada pukul 19.30-22.00.
Ada tiga narasumber yang hadir berbicara dalam acara dialog ini. Ada akademi dan budayawan Alwy Rahman, penggiat Demokrasi Bapak Idrus Taba dan mewakili kaum muda adalah Irfan AB (Wakil Ketua KNPI Sulawesi Selatan). Menurut Idrus Taba, demokrasi perlu dipahami secara filososif, karena demokrasi itu ada hubungannya dengan kekuasaan. Jadi demokrasi itu adalah sebuah manajemen tatakelola kekuasaan yang beradab, satu sisi sangat mempesona tapi dilainnya sangat mencemaskan dan menakutkan. Lanjut menurut Pak Idrus, bahwa sebenarnya demokrasi sebenarnya adalah suatu sistem yang buruk, namun demokrasi adalah sistem yang terbaik diantara sistem yang buruk. Bicara mengenai tata kelola kekuasaan berarti berbicara bagaimana mengelola kekuasaan itu. Kekuasaan menurut pepatah Cina seperti menunggang macan, pada awalnya kita yang mengendalikan macan tapi pada akhirnya kita yang dikendalikan oleh macan itu. Maka manusia berusaha mencari bagaimana mengelola kekuasaan itu. Sudah banyak model yang dikembangkan, seperti model kekuasaan militer dan monarki,  manusia mencoba mencari sistem yang paling baik, yang beradab, bermartabat, menghargai harkat kemanusian, menjunjung tinggi nilai keadilan, hak asasi manusia, menghargai prinsip prinsip keberagaman dan seterusnya. Pada akhirnya dipilih sistem demokrasi. Sistem demokrasi memungkinkan manusia untuk mengoreksi ketika terjadi kesalahan-kesalahan. Idrus Taba juga menggambarkan bahwa peranan pemuda dalam demokrasi bisa dilihat dari sejarah dan revolusi peradaban dunia. Dilihat dari sejarah Indonesia, bagaimana pemuda melakukan perubahan dan revolusi dari jaman Budi Utomo, Sumpah Pemuda, demokrasi jalanan sampai Malari. Pemuda seharusnya berada di wilayah atau ranah pemikiran yang memberikan pencerahan terhadap praktik-praktik demokrasi yang membangun bukan merusak.
Lain halnya dengan Irfan AB yang mewakili suara dari kaum muda. Irfan menyoroti pendidikan demokrasi yang kurang pada saat ini. Dia melihat bahwa demokrasi bukan hanya sebagai suatu sistem saja, tetapi merupakan sebuah pendekatan sikap, perilaku dan paham. Usia muda adalah usia strategis untuk membicarakan demokrasi dan dasar untuk meletakkan nilai-nilai demokrasi itu pada kaum muda. Irfan melihat ada sesuatu yang salah dalam pendidikan demokrasi di kampus. Dia melihat carut marut demokrasi yang ada di Indonesia dikarenakan aktor-aktor politik adalah produk pemuda dimasa lalu yang tidak pernah belajar demokrasi. Sehingga pendidikan demokrasi di Indonesia selama puluhan tahun memang tidak ada. Riset World Bank yang berjudul ”Development and Next Generation” menyatakan bahwa hari ini jumlah kaum muda di dunia adalah 1,3 milyar dan itu adalah jumlah yang paling besar sepanjang sejarah populasi dunia. Menurut riset tersebut, yang paling strategis yang dilakukan hari ini oleh negara-negara di dunia adalah melakukan investasi kepada kaum muda. Disimpulkan bahwa kaum muda bisa dibentuk dalam iklim demokrasi. Irfan juga menyoroti kekerasan yang sering terjadi pada saat mahasiswa melakukan demonstrasi. Dia melihat bahwa ada kesalahan dalam pendidikan demokrasi di kampus. Seharusnya pemuda melahirkan banyak pemikiran-pemikiran yang membawa harapan dan inspirasi baru.
Akademisi sekaligus budayawan Alwi Rachman melihat dari sisi yang berbeda. Dia melihat dari sejarah, yang menurut Pak Alwi, demokrasi adalah hasil refleksi dan spiritualitas tatanan. Jadi ingatan sejarah perlu dirawat didalam melihat dan mengingat perjalanan demokrasi, agar kita tidak terjerumus memandang demokrasi adalah segalanya atau demokrasi adalah bagian dari taktik jahat dari sebuah tatanan. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah demokrasi itu identik dengan pemuda atau apakah pemuda pantas ditempatkan dalam dekorasi yang nyata atau juga pemuda harus ditempatkan dalam cita cita demokrasi atau pemuda bermain dalam meta demokrasi. Bicara demokrasi selalu ada hubungannya dengan politik. Politik adalah suatu yang nyata berbeda dengan politik sebagai cita-cita, diantara dua hal tersebut ditengahi oleh meta politik. Demokrasi adalah inspirasi bukan soal soal aspirasi. Maka bila pemuda ingin dilihat dalam perspektif kedepan, kaum muda harus masuk dalam meta politik bukan politik nyata. Hal itu adalah salah satu jembatan untuk mengantarkan pemuda ke cita cita politik  Salah satu caranya adalah pemuda menjadi bagian dalam prakarsa plasma-plasma politik.



Sekali lagi mengulas demokrasi selalu panjang dan tidak pernah usai. Diskusi kembali dimulai pada saat sesi tanya jawab dimulai. Namun bila berbicara demokrasi dengan konteks Indonesia seharusnya semua tidak lupa dengan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan yang berdasarkan nilai-nilai idealisme kebangsaan yang terinspirasikan dari falsafah Pancasila dan Undang-undang dasar 1945. Pemuda seharusnya selalu memberikan inspirasi dalam demokrasi
.

E.    Cara Meningkatkan Kualitas Demokrasi

Reformasi identik dengan kebebasan berekspresi. Apa hasil reformasi dari kebebasan berekspresi ini? Proporsi publik yang apresiatif terhadap bentuk-bentuk kebebasan itu mencapai sekitar 70 persen. Namun, kebebasan berekspresi itu di sisi lain juga membawa komponen masyarakat sibuk berkompetisi politik dalam pemilihan umum. Sebagian besar energi bangsa dicurahkan untuk membangun opini, menyerang lawan politik, serta mengambil berbagai langkah yang justru menghasilkan konflik dan perpecahan.

15 tahun sudah negeri ini merangkak perlahan meniti reformasi. Reformasi dari rezim Suhartosentris dan otoriterialisme. Pergolakan yang sengit dan pertarungan para kuasa elit politik dari berbagai macam sudut kepentingan. Pilar-pilar demokrasi dibungkam oleh semangat pembangunan, memunculkan identitas budaya Korup, Kolu, dan Nepotisme.

Bagaimana reformasi dengan penegakan supremasi hukum? Sangat jauh dari harapan. Penegakan hukum yang acap kali diskriminatif dan berlarut-larut menyebabkan publik belum melihat perubahan esensial kelembagaan hukum di negeri ini. Hasil jajak pendapat kompas menegaskan “

Tidak heran, setelah 15 tahun reformasi berjalan, pemenuhan harapan terhadap supremasi hukum dinilai juga masih jauh panggang dari api. Selain itu penegakan hukum saat ini lebih buruk dibandingkan dengan sebelum Reformasi. Reformasi juga diharapkan oleh rakyat menjelma menjadi masa yang lebih baik.

Namun setelah 15 tahun kondisi tersebut belum sepenuhnya terwujud. Bisa dibilang jalannya reformasi saat ini belum mampu memenuhi salah satu amanat reformasi, yakni kebutuhan harga bahan pokok yang lebih murah dan terjangkau rakyat banyak. Selain itu sistem ekonomi dan dalam tingkatan tertentu sistem politik masih dipengaruhi oleh sistem yang berlaku di masa sebelum Reformasi.

Tepat pada tanggal 21 Mei, Indonesia telah menjalani 15 tahun kehidupan pemerintahan yang baru setelah reformasi. Gerbang kehidupan baru sistem ketatanegaraan, pemerintahan dan kehidupan bangsa Indonesia telah dimulai sejak tanggal 21 Mei 1998. Hal tersebut terjadi dengan berakhirnya sistem pemerintahan orde baru yang ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto 15 tahun lalu.

Menengok sejarah masa lampau, reformasi Indonesia merupakan salah satu upaya yang dilakukan bangsa Indonesia menuju kehidupan yang dicita-citakan rakyat. Berbagai pergolakan yang terjadi menjadi salah satu bukti kerja keras bangsa Indonesia untuk merevitalisasi semua sistem menuju kehidupan rakyat yang lebih baik dan demokratis

Demokrasi telah kita jadikan strategi utuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan. Strategi ini ditempuh setelah lebih dari 30 tahun kita berada dizaman otoriter, yang hasilnya menjauhkan manfaat negara bagi rakyatnya. Perubahan sistem ini membuka ruang kebebasan untuk bersuara dan berserikat, sehingga diharapkan tumbuh partisipasi masyarakat diberbagai bidang.

Sejatinya proses demokrasi di Indonesia untuk menjamin serta mewujudkan esensi demokrasi berupa pemberdayaan rakyat secara keseluruhan. Namun proses tersebut  masih tersendat di tingkat kultural serta struktural.

Dalam sebuah acara 15 tahun reformasi di Hotel Le Meredien Selasa (21/05) tadi malam, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia, Hatta Rajasa mengatakan bahwa, proses berjalannya reformasi selama 15 tahun membawa Indonesia di mata dunia menjadi negara terhormat. Akan tetapi, proses demokrasi di Indonesia untuk menjamin serta mewujudkan esensi demokrasi berupa pemberdayaan rakyat secara keseluruhan masih tersendat di tingkat kultural serta struktural.

Didalam kehidupan politik, demokrasi memang memberikan kesempatan bagi rakyat untuk berperan dalam penyelenggaraan pemerintah melalui partai politik. Rakyat diberi kesempatan mendirikan partai politik untuk bertarung secara jujur  memperebutkan kekuasaan  melalui pemilu.

Karena demokrasi memberi peran yang besar bagi partai politik untuk menjadi penyelengara negara, maka partai poltik harus didukung keberadaannya, karena melalui orang-orang yang ada didalam partai politik (politikus), inilah kemajuan dan kesejahteraan bangsa dipertaruhkan.

Rakyat  yang berkumpul, berserikat dan membentuk sebuah partai politik seharusnya adalah orang-orang yang memiliki kesadaran yang dalam bagaimana mempertahankan eksistensi negara dan bagaiman eksistensi negara dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi orang-orang yang ada didalam wilayahnya melalui pemerintahan yang bertangggung jawab.

Kenyataannya, penampilan Indonesia sebagai negara demokrasi selama 15 tahun sepertinya belum ideal. Praktek Korupsi di negeri ini masih tinggi, penyalahgunaan wewenang merajalela, mafia hukum dan peradilan semakin kasatmata, kekerasan semakin menghantui masyarakat, keberadaan partai poltik di Indonesia semakin lama malah di anggap sebagai parasit bagi demokrasi itu sendiri oleh masyarakat.

Terakhir Penulis hanya beraharap semoga 15 tahun reformasi negeri ini, bisa menyadarkan seluruh stake holder negeri ini yang berbeda baju, berbeda warna kepentingan serta berbeda tujuan akan bersatu dalam satu dimensi bernama Indonesia yang berazaskan Pancasila untuk dapat mewujudkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan juga semoga 15 tahun reformasi bukan sebagai sebuah titik atau noktah yang pernah ada dinegeri ini, sehingga tidak mampu menghadirkan sebuah semangat perubahan menuju Indonesia yang lebih berkeadilan yang nyata dan bukan slogan semata



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang telah di dijalankan sejak lama di Indonesia, kerapuhan sistem pemerintahan ini, mengharuskan adanya ke ikutsertaan pemuda dalam meningkatkan kualitas serta kekohohan demokrasi itu sendiri sebagai tongkat estafet unutk masa depan bangsa Indonesia
Peran pemuda sangat penting karna pemuda akan memimpin negara ini di masa depan, dan dengan adanya pemuda, sistem pemerintahan demokrasi dapat dijalankan dengan baik, karna ke ikutsertaan semua elem yang terdapat dalam masyarakat, oleh karena itu, sebagai seorang pemuda selalu mendukung program pemerintah yang bertujuan dalam hal peningkatan kualitas sistem pemerintahan demokrasi

B.    Saran
Dengan mempelajari makalah ini yang berjudul “Peran Pemuda dalam Peningkatan Demorasi” kita dapat mendalami makna hubungan antara demokrasi dan pemuda yang sebenarnya, dengan demikian kita harus mematuhi dan mendukung sistem pemerintahan yang ada di negara kita ini.
DAFTAR PUSTAKA




Ragam Layout Website dalam Media Visual Berbasis Web

 Ragam Layout Website Ada beberapa macam layout desain web saat ini yang semakin menghiasi dunia web :  1. Static Layout static pada web des...