Cari Blog Ini

Jumat, 16 November 2018

Hubungan Urbanisasi dengan Waktu.

     

Urbanisasi,
Adaptasi Waktu.
A.    Pendahuluan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, pada kali ini saya berkesempatan untuk menyampaikan suatu opini pemikiran mengenai hubungan antara “Urbanisasi” dengan “Adaptasi waktu” yang mana sebenarnya dual hal ini merupakan suatu hal yang mutlak dan tak bisa dipisah.
Saya menulis artikel ini berdasarkan beberapa survey orang yang berada disekitar saya, yang mana pada umumnya adalah orang “perantau”. Opini yang dikeluarkan oleh para sample saya pun sangat saya rasakan pada diri saya, karna saya sendiripun juga bergelar sebagai seorang “perantau”.
Psikologi yang mereka hadapi karna halnya urbanisasi sangat terasa saat mereka menjalani kehidupan sehari hari, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan berumah tangga. Namun dengan segala tanggung jawab serta resiko yang harus mereka hadapi, mereka menjalaninya dengan ikhlas sehingga adaptasi terhadap waktu itu sendiripun tak berasa seperti sebuah beban, malah mereka meng anggap perubahan ini membuat mereka menajadi lebih menghargai “waktu” serta membuka pemikiran dan wawasan mereka.
Lalu apa yang membuat mereka bertahan untuk memakai gelar “perantu”? Sedangkan kehidupan di negri sendiri mengenai “waktu” ternyata lebih fleksibel dari pada di kota, apa yang mempengaruhi psikologi mereka?
B.    Pembahasan
Urbanisasi adalah pergeseran populasi dari daerah pedesaan ke perkotaan, "peningkatan bertahap jumlah orang yang tinggal di daerah perkotaan", dan cara-cara di mana setiap masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan ini salah satunya menyesuaikan diri terhadap “waktu”.
Pada pendahuluan kita sudah membahas kulit dari pembahasan ini, yaitu mengenai hubungan para “imigran” dengan “waktu”, dua hal yang mana tidak bisa dipisahkan, karna pada dasarnya jika mereka memilih untuk pindah dari suatu tempat maka waktu mereka juga berpindah sehingga mereka harus beradaptasi terhadap wilayah tersebut, tak hanya terhadap waktu, terhadap peraturannya pun mereka harus beradaptasi sebagaimana pepatah dari daerah saya yaitu “Dima bumi dipijak disitu langik di junjuang” maksudnya dalah dimana kita tinggal pasti ada aturannya disana, oleh karena itu para imigran di tuntut untuk bisa beradaptasi dengan cepat agar tak terlena dengan kebiasaan yang mereka lakukan pada saat berada di daerah terdahulu.
Lalu apa yang membuat mereka beradaptasi dengan cepat? Serta apa yang membuat mereka bertahan dengan intensitas tekanan tinggi?Saya telah men survei beberapa orang yang berada disekitar lingkungan saya, dan jawaban mereka dapat saya simpulkan bahwa mereka dapat melakukan itu semua karna tuntutan hidup, serta ingin bereksperimen, maksudnya adalah keinginan untuk mengubah garis keturunan agar tak selalu hidup di desa.”Jalani dengan ikhlas, serta penuh perjuangan, karna hidup harus diperjuangkan dan bergerak dari zona nyaman” adalah kata kata yang di keluarkan oleh salah satu orang yang saya survei.
“Perbedaan waktu di desa dan di kota itu bagaimana?”ini merupakan pertanyaan yang sangat menarik, karna merupakan topik pembahasan kita, jawaban yang saya dengar pun tak jauh dari dengan yang saya harapkan, di desa kita tak perlu memikirkan yang namanya kemacetan yang mana menjadi beban tersendiri bagi seorang urbanisasi, mereka harus menghitung waktu sebelum berangkat kerja ataupun kuliah, salah perhitungan maka mereka akan kehilangan waktu di pekerjaan ataupun perkuliahan, hal ini menjadi momok tersendiri bagi seorang imigran atau urbanisasi bahkan merekapun harus rela jam istirahat mereka terpakai untuk perjalanan menuju pulang ke rumah, namun kembali lagi ke statement awal dimana karna tuntutan hidup seorang harus belajar lebih disiplin dari pada saat mereka berada di desa.
“Lalu apakah sudah mempertimbangkan dampak buruk saat melakukan urbanisasi?” jika kita melakukan sesuatu tentu memiliki dampak negatif serta dampak positif, kita sebagai manusia dituntut untuk meminimalisir dampak negatif tersebut, dampak negatif dari urbanisasi antara lain seperti terjadinya pelonjakan penduduk dan tak seimbangnya sumber daya manusia yang ada di desa dan di kota. Namun tak sedikit orang yang memiliki tujuan untuk ber urbanisasi untuk membangun desa mereka.
Para imigran atau orang yang melakukan urbanisasi, mereka telah memikirkan sebelum mereka melakukannya, baik dari dampak dampak yang akan terjadi serta kehidupan mereka didesan, jika mereka tidak memikirkannya dengan baik maka tak sedikit yang kembali ke desa dengan tangan kosong dan menjalani kehidupan di desa kembali. Oleh karena itu pematangan pemikiran juga di perlukan dalam hal urbanisasi karna ini menyangkut banyak aspek salah satunya yaitu psikologi.
C.    Penutup
Urbanisasi merupakan suatu gerakan yang memilik dampak positif maupun negatif, salah satunya dampak terhadap waktu, yang mana kita du tuntun untu lebih efektif dalam penggunaan waktu, agar bisa bersaing dengan orang orang yang telah dahulu menetap pada daerah tersebut, karna perbedaan waktu di desa dan di kota sangat berbeda tak sedikit orang mengalami gangguan psikologi pada hari pertama di karenakan banyak waku mereka terpangkas yang mana seaharusnya digunakan untuk istirahat malah terpakai untuk hal lain.” Pergi melihat matahari terbit, pulang meilhat matahari terbenam” adalah gambaran waktu yang terjadi saat berada di daerah perkotaan.
Namun dengan banyaknya tantangan justru seorang manusia akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya jika ia berada didalam sebuah tekanan, sehingga pekerjaan yang mereka lakukan akan lebih maksimal baik untuk diri sendri maupun orang lain, beradaptasilah secepat mungkin sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Ragam Layout Website dalam Media Visual Berbasis Web

 Ragam Layout Website Ada beberapa macam layout desain web saat ini yang semakin menghiasi dunia web :  1. Static Layout static pada web des...